Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai organisasi profesi medis terbesar di Tanah Air, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Salah satu fokus utama IDI dalam beberapa tahun terakhir adalah kampanye pencegahan penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, hipertensi, jantung, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Mengapa Penyakit Tidak Menular Menjadi Sorotan?
Penyakit tidak menular kini menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia, menggantikan penyakit menular yang sebelumnya lebih dominan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, sekitar 70% kematian di Indonesia disebabkan oleh PTM. Lebih mencemaskan lagi, PTM sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga disebut juga sebagai silent killer.
Beberapa faktor risiko utama PTM meliputi:
- Pola makan tidak sehat
- Kurangnya aktivitas fisik
- Merokok dan konsumsi alkohol
- Stres berkepanjangan
- Kurangnya pemeriksaan kesehatan rutin
Peran Aktif IDI dalam Pencegahan PTM
Sebagai garda terdepan dunia kesehatan, IDI memiliki tanggung jawab besar dalam edukasi dan advokasi publik. Berikut adalah beberapa inisiatif kampanye yang telah digerakkan oleh IDI:
1. Kampanye “CERDIK”
IDI secara aktif mempromosikan kampanye CERDIK, yaitu singkatan dari:
- Cek kesehatan secara berkala
- Enyahkan asap rokok
- Rajin aktivitas fisik
- Diet sehat dan seimbang
- Istirahat cukup
- Kelola stres
Kampanye ini tidak hanya disosialisasikan lewat media, tetapi juga lewat kegiatan lapangan seperti seminar, posyandu, penyuluhan sekolah, dan komunitas.
2. Hari Tanpa Rokok Nasional & Kampanye Anti Tembakau
IDI berperan aktif dalam memperingati Hari Tanpa Rokok dan menyuarakan kebijakan pengendalian tembakau yang lebih ketat. Merokok diketahui menjadi kontributor utama berbagai PTM, termasuk kanker paru, jantung, dan stroke.
3. Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Skrining Dini
Melalui kolaborasi dengan dinas kesehatan dan instansi swasta, IDI rutin menggelar layanan skrining kesehatan gratis, seperti cek gula darah, tekanan darah, kolesterol, dan IMT (Indeks Massa Tubuh).
4. Edukasi Digital dan Webinar
IDI juga memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan edukasi. Webinar, video edukatif, infografis, hingga media sosial dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat umum.
Kolaborasi Menjadi Kunci
IDI menyadari bahwa keberhasilan pencegahan PTM tidak bisa dicapai hanya oleh tenaga medis. Oleh karena itu, IDI menjalin kemitraan strategis dengan:
- Kementerian Kesehatan RI
- Pemerintah daerah
- Sekolah dan universitas
- LSM kesehatan
- Media massa dan digital influencer
Kolaborasi ini bertujuan menciptakan gerakan kesehatan yang menyeluruh, menyentuh semua lapisan masyarakat — dari kota hingga pelosok desa.
Penutup: Menuju Indonesia yang Lebih Sehat
Upaya IDI dalam mencegah penyakit tidak menular merupakan langkah strategis untuk menekan beban ekonomi dan sosial akibat penyakit kronis. Kampanye ini bukan hanya tugas dokter, tetapi tanggung jawab bersama sebagai warga negara yang peduli terhadap kesehatan bangsa. Dengan meningkatkan kesadaran, mengubah gaya hidup, dan menjaga kesehatan sejak dini, Indonesia dapat mewujudkan generasi yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing.